Big Little Lies: Ketidak-sempurnaan yang Menyempurnakan
A perfect life is a perfect lie. Begitulah Big Little Lies menggambarkan. Artinya, tidak ada yang sempurna. Bahkan yang nampak sempurna secara kasat mata, ternyata hanya kepura-puraan belaka. Begitulah dunia, nothing nor nobody’s perfect. Dengan segala “ketidaksempurnaannya”, mini seri HBO ini begitu sempurna menyuguhkan drama, komedi dan misteri dalam satu cerita.
Diadaptasi
dari novel karya penulis asal Australia, Liane Moriarty berjudul sama, alur
cerita Big Little Lies benar-benar hidup dengan arahan sutradara Jean-Marc
Vallée. Kemampuan akting para bintang besar yang mengisi serial ini pun membuat
alur ceritanya makin oke punya. Reese
Witherspoon, Nicole Kidman, dan Shailene Woodly adalah tiga nama besar yang
bermain di serial ini. Ditambah lagi dengan akting-akting pemain ciliknya.
Penampilan Darby Camp dan Iain Armitage, dua di antara beberapa aktor cilik
dalam Big Little Lies, sangat natural dan luar biasa profesional meskipun usia
mereka masih belia, di bawah 10 tahun.
Pemain The
Fault in Our Stars, Shailene Woodley berperan sebagai Jane Chapman, gadis muda
yang terpaksa menjadi single parent.
Ketakutan dan karakter misterius Jane benar-benar dapat dirasakan ketika
menonton. Pun dengan karakter keibuan, bossy dan cablak seorang Madeline Martha Mackenzie yang diperankan Reese
Witherspoon, sangat apik dan natural. Tidak kalah menarik perhatian adalah
akting seorang Nicole Kidman yang memerankan Celeste Wright, ibu dengan
sepasang anak kembar yang mengalami tekanan dalam kehidupan rumah tangganya. Sementara
orang lain menganggapnya memiliki kehidupan yang sempurna.
Memanjakan
Mata dan Telinga
Satu hal
lagi yang sangat sangat sangat saya suka dari Big Little Lies, soundtrack-nya!
Yups, lagu-lagu yang menjadi latar berbagai scene di serial ini betul-betul sangat
enak didengar. Menambah dramatis adegan yang sedang berlangsung. Favorit saya
adalah Cold Little Heart yang dibawakan Michael Kiwanuka, yang sekaligus
menjadi theme song serial yang
pertama tayang 19 Februari lalu ini. Kesimpulan saya, serial yang hanya
berlangsung selama 7 episode ini benar-benar memanjakan mata dan telinga. Selain
itu, kita juga dibawa berpikir akan apa yang sebenarnya terjadi. Terlebih alurnya
dibuat mundur, sehingga kita seperti main tebak-tebakan. Misteri yang dirangkai
dengan drama kehidupan para tokohnya menjadi clue, tetapi tetap, ending-nya bahkan tidak tertebak. The imperfections that make it totally
perfect!
Sinopsis
Big Little Lies
Jane,
orang tua tunggal, ibu muda sekaligus wanita yang ingin keluar dari masa lalu. Dia
harus membanting tulang untuk menghidupi dirinya, pun dengan anak semata
wayangnya, Ziggy. Bersekolah di Pirriwee Public School, sekolah elit untuk
keluarga-keluarga kaya di lingkungan tersebut. Tak disangka, usai orientasi
pada hari pertama, masalah terjadi. Amabella yang merupakan teman satu kelas
Ziggy menuduhnya sebagai bully. Ziggy
pun menyangkalnya. Masalah pun melebar, sampai akhirnya membesar
berdampak terhadap semua orang.
0 comments